Dalam acara Nokia Connection yang berlangsung di Singapura, Selasa 21 Juni 2011, Nokia mengumumkan kehadiran ponsel terbarunya, Nokia N9.
Ponsel pintar yang didesain bersih dari tombol itu berfokus pada
kinerja untuk menjalankan aplikasi, mendapatkan informasi, dan
kemampuan menjalankan berbagai kegiatan dalam waktu bersamaan alias
multitasking. Lantaran menjadi ponsel tanpa tombol, maka semua fungsi
navigasi dan pengaturan dilakukan dengan sentuhan pada layar. Untuk
mengunci ponsel misalnya, pengguna tinggal menyentuh layar dua kali.
Layar ponsel ini terbuat dari bahan AMOLED seluas 3,9 inci dengan
bentuk melengkung. Kenapa melengkung? Nokia menyatakan kaca yang tidak
lurus ini memungkinkan aplikasi supaya tampil lebih jelas dan terang,
serta bagus untuk interface. Adapun tubuh Nokia N9 dibungkus dari bahan
polikarbonat sehingga membuat kinerja antena lebih tajam.
Ponsel yang terdiri dari tiga warna ini–hitam, cyan, dan
magenta-memiliki dua pilihan kapasitas memori, yakni 16 dan 64
gigabita. Ponsel tersebut memiliki tiga halaman antarmuka yang
masing-masing memiliki fungsi tersendiri. Halaman pertama digunakan
untuk mengatur aplikasi; halaman kedua untuk social networking dan
notifikasi telepon, pesan teks, kalender, dan sebagainya; sementara
halaman ketiga digunakan sebagai tempat membuka aplikasi dan beralih
dari aplikasi satu ke aplikasi lainnya yang baru dijalankan.Nokia membenamkan kamera beresolusi 8 megapiksel dengan Carl Zeiss Optic, dual LED flash dan lensa 28 milimeter yang bekerja lebih cepat untuk menangkap gambar. Ponsel ini juga bisa digunakan untuk berbagi foto melalui MMS, e-mail, NFC, Flickr, dan Facebook.
Mengenai kemampuan suara, Nokia mengadopsi teknologi Dolby Headphone dan Dolby Digital Plus yang mampu mengubah audio stereo biasa menjadi suara surround. Menurut Nokia, ini adalah teknologi audio pertama yang diterapkan pada ponsel.
Satu lagi yang cukup menarik pada Nokia N9 adalah ponsel ini bisa menjadi dompet elektronik atau alat mentransfer informasi. Di dalamnya, Nokia juga menerapkan teknologi Near Field Communication (NFC) sehingga pengguna tinggal menghubungkan ponsel ke berbagai perangkat yang bisa membaca data di dalamnya.
Namun, ada satu yang cukup mengganjal di ponsel ini, yakni sistem operasinya. Di balik desain, fitur, dan aplikasi yang serba fantastis, Nokia menggunakan platform MeeGo pada Nokia N9.
Menurut situs teknologi Gizmodo, ini adalah platform zombie karena pada dasarnya sudah “mati” sebelum diluncurkan. Alasannya, setelah sekian lama Nokia dan Intel membangun software berbasis Linux ini, produk yang dihasilkan baru Nokia N9.
Padahal, banyak yang berharap Nokia N9 akan berjalan dengan sistem operasi Windows Phone 7.5 alias Mango.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar